.: A little notebook in my Life :.

eksis lg ahhh…

Image

Hamdun 32 minggu ;D

 

Image

masuk berita, hehehe

 

Finally, We are One…….

Fiuhhh, akhirnya…. Approval itu keluar jugaaa..

We’ll get merriedddddd…..hihihihi… dan hari itu sudah ditetapkan. InsyaAllah tgl 22 Januari 2012, aku dan si mas akan disatukan dalam ikatan suci pernikahan.

Dan aku masih gak bisa menyangka bahwa hari itu akan datang juga. Hari yang sudah lama ku tunggu-tunggu. Hari dimana aku akan mengalami peristiwa sakral yang aku idam2kan…cailehhhh…..Berada dalam suasana lembut nan syahdu, suasana khidmat nan bersahaja… *itu dalam bayanganku sebelumnya..;D

And this is THE DAY…. Yeayyyy…. Ini lah sekilas bukti bahwa aku telah sah menjadi istri dari “ARSMO TRIAS WIDODO”. Seseorang yang telah sabar, menunggu, menghadapi, dan melewati semua rintangan yang menghadang hingga akhirnya kami ‘benar-benar’ disandingkan di depan penghulu. Serta disaksikan keluarga, para malaikat dan tentunya semua makhluk Ars’y yang ada dimuka bumi ini. Alhamdulillah…….

Semoga hidup baru yang akan kita jalani tidak akan merubah sesuatu apapun yah mas… kita bisa tetap santai, jalan-jalan, tangis tawa bareng dan tentunya dikau tetap setia mendampingiku yang seneng mewek ini… wikikiki… Luv u mas sayanggg :-*

Terimakasih kepada semua keluarga yang telah memberikan doa, restu, dan supportnya. Semoga Allah SWT selalu memberkahi kita semua dalam kebaikan… Aminnnn…

Yeayyyyy, nikah…nikah..nikah..nikahhh…*joget pisang*


“Khataman Qur’an-malam sebelum akad”


“Ganti2an ngaji”


“Si mas tegang buat ijab, gw cengar cengir..hihihi”


“SAH…..Cincin Kawin”


“Resepsi”

Ohya, untuk review overall persiapan pernikahan kami, akan aku bahas dicerita selanjutnyaaaa…..
Stay tune yuahhh….*halahhhh….

His Birthday’s

Hehehe… si mas ulang tahun juga di bulan ini, tepatnya tanggal 26 Juni. So, pasti aku gantian ngasih kado dan sedikit surprise.. (kyknya gak ada surprise dehh) 😀

Setelah sehari sebelumnya puyeng muter kesana kemari buat nyari kado, akhirnya malemnya selesai juga membungkus kado si mas.
Dan beginilah penampakannya…

Isinya adalahhhh : Rahasiaaaa… mudah-mudahan berguna buat mas, jangan liat dari harganya yo mas… karena gak sebanding dengan ‘anting’kuhhhh…hihihi…

Dannnnn… karena bingung nyari kue ultah entah dimana, dikarenakan waktu mepet coz mau segera ketemu mas. Akhirnya aku beli cup cakes lucu dengan beberapa design unik… unyuuuuu dehhhh…*lebay gw, hahaha…

Maaf yah mas bebbb, kalo surprisenya kurang berkesan. Mohon dimaklumi karena keterbatasan waktu.. *alesan gw, padahal mah emg gak kreatif..hihihi

Semoga mas panjang umur, murah rezeki, sehat selalu, dan pastinya selalu dan tak pernah lelah membawaku menuju jalan Ridho-Nya… Aminnn ^_^

Luv U muchhh…

Tips Memerah & Menyimpan ASI

Yang mau kawin…yang mau kawin… yang mau punya anak…yang mau punya anakkkk…. **Ops, gw kayak jualan balon yakkk..

Ini nih asal muasalnya, iseng liat artikel di http://www.wolipop.com tentang sebuah judul yang menarik…*lebayyy 😀
Jadinya aku copy paste aja biar bisa share dan tentunya jika nanti dibutuhkan….-nanti tapinya, hiks-

Cekidot yahhh….

“Sebelum membahas langkah-langkah memerah, ibu perlu memahami apa sebenarnya manfaat ASI perah (ASIP). ASI sebaiknya diperah agar payudara ibu tidak membengkak. Selain itu memerah juga bisa mempertahankan produksi ASI. ASIP pun berperan penting saat ibu harus berpisah dengan bayi. Ibu yang harus memerah ASI-nya biasanya mereka yang harus kembali bekerja setelah melahirkan. Kapan sebaiknya mulai memerah?

“Kita sarankan sedini mungkin. Perahnya sesempatnya dia, bisa di antara waktu menyusui atau ketika sedang menyusui,” saran Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Mia Sutanto saat berbincang dengan Wolipop di kawasan Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

Dalam memerah ASI, peralatan yang dibutuhkan adalah:
– Pemerahan cukup dilakukan dengan tangan sehingga Anda tidak perlu membawa alat pompa.
– Gelas penampung.
– Botol penyimpan. Botol ini bisa berupa botol kaca, botol plastik atau plastik ASI.
– Label dan spidol.
– Kulkas/termos es dan blue ice. Blue ice bisa dibeli di toko yang menjual perlengkapan bayi atau toko seperti ACE Hardware.

Setelah peralatan yang dibutuhkan tersedia, kini saatnya belajar bagaimana memerah:
1. Letakkan ibu jari 3 cm di atas puting dan jari telunjuk dan tengah di 3 cm di bawah areola (bagian berwarna gelap di payudara), membentuk huruf C.
2. Dorong payudara ke arah dada tanpa mengubah posisi jari.
3. Lanjutkan dengan gerakan ke depan, memijat jaringan di bawah areola sehingga memerah ASI dalam saluran ASI. Lakukan gerakan ini sampai pancaran ASI berkurang.

Saat memerah ASI, hindari meremas puting karena dapat menyumbat saluran payudara. Jangan juga menarik puting karena bisa lecet.

ASI yang sudah diperah, ditaruh di botol atau plastik penyimpanan. Isi botol penyimpanan maksimal 3/4 botol. Jangan lupa untuk menutup botol atau plastik dengan rapat. Sebelum ditaruh di kulkas, beri label nama, tanggal dan jam memerah ASI pada setiap botol. Setelah itu baru masukkan ke tempat penyimpanan yang sesuai. Jika dibekukkan, masukkan dulu ke dalam kulkas selama 30 menit, baru dimasukkan ke freezer.

Berapa lama ASIP mampu bertahan? ASI segar yang baru diperah dan disimpan di freezer dengan suhu -15 derajat celcius bertahan dua minggu. Kalau ditaruh di freezer lemari es dua pintu bersuhu -18 derajat celcius bisa bertahan 3-6 bulan. Sedangkan jika diletakkan di lemari es khusus freezer ASIP mampu bertahan 6-12 bulan.”

Semoga artikel ini bisa bermanfaat khususnya buat ibu bekerja… coz walaupun bekerja kita sebagai perempuan yang bertanggung jawab dan behati nurani luhur -hayyah- wajib memberikan yang terbaik untuk generasi kita nanti…

Semangat Mom’s…….^_^

Menelusup kalbu…

Rasa ini seperti rasa 1,5 tahun yang lalu.. Perpisahan dengan teman, saudara, dan rasa pertautan kasih, senasib, satu rasa serta jiwa yang menyatu dengan yang lain dalam tawa dan tangis…

Rasa untuk ‘melepas sesuatu’ sangat menyusahkan diri dalam helaan napas.. Napas yang berat agar hati ini bisa lapang dan menerima kondisi ini..

Kita memang berpisah, tapi hati kita tidak akan pernah jauh.. Karena kita adalah saudara.. Dan persahabatan kita tidak akan pernah luntur sampai jiwa ini terlepas dari raga..
Karena Allah SWT telah memperkenankan kita untuk bertemu di Bumi-Nya..

Happy wedding mbak ola sayang.. Semoga hidup baru yang kau tempuh nanti selalu diberkahi Allah SWT.. Dan dilimpahkan anak2 sholeh sebagai bibit generasi yang bijak nantinya..:-)

Dan semoga engkau menjadi ibu, istri dan anak yang selalu dibanggakan oleh keluargamu..

I’ll missing u kakakku, mbakku, saudaraku… ^_^

B’Days

Well, this is my birthday…

Alhamdulillah to Allah SWT still give me chance to breath, live, working and dreaming until now…

Hope this will make me to be a wise woman and growing up better….

For today, i just wanna share what i get something from someone…huehehe…
His my ‘mas’, he was came to my kos after maghrib and bring a little chocolate cake made by Dapur Coklat.
hummm… yummyyyy… So long i couldn’t eat this cake… hahaha…

And then, he was going out something from his pocket… and taraaaaaa, i gotta a cute “ear ring”. I’m so happy…
There was any little red rose and white leaf as a symbol. Finally, i have one of stuff woman…^_*

This cake and ear ring photos…:-D


Thank you to mas remember my birthday and making a surprise today… and thank you still loving me until now…*big hugh…\(^_^)/

Thank you to my friends, may Allah SWT always blessing us..

Especially thank u to my moms for everythings… *mooach mooachhh…

Mari mulei lagi!!!!

Fiuhhh..lama juga gak ngeblog dikarenakan kesibukan yg padat (kyaa.. Mulei dehh lebay) 😀

Tapi minimal posting ini memberi jalan pembuka biar aku rajin ngeblog lg.. Huehuhehe

ya sud dehh, itu aja dulu… Si yaa… *gak penting bgt yak postingan gw o_O

Its me now… Rada endut yakk 😀

This is it..”tiba tiba Kebaya”

Masih inget gak tentang postingan “Tiba-tiba kebaya”???

Nah, sekarang kebayanya udah jadi nih… dan sudah menjadi pendukung buat foto-foto narsiskuhhh…wkikiki….

This is it…..

1. Brokat Coklat dan Kain Salur bali Coklat.

Aku menjahit kebaya ini di salah satu penjahit di sekitar kosan aku pas waktu direnon (sewaktu didenpasar dahulu). Aku lupa nama penjahitnya, dia membuka workshopnya dirumahnya dan memang biasa menjahit untuk keperluan kebaya bali, dll. Upahnya lumayan murah, harga brokatnya 115 ribu + harga kain coklat 75 ribu + upah jahit 90 ribu + bustier 40 ribu. So, dengan modal 320 ribu aku sudah punya salah satu kebaya. Huehehehe… Modelnya aku plagiat dari salah satu majalah.

Nah, untuk testing jadilah kebaya ini digunakan pas photo session terakhir pas sewaktu akan menyelesaikan tugas pekerjaan di pulo dewata ini..(sedih meninggalkan pulo tercinta ini). Dan bertempat di bukit campuhan-ubud, maka dengan mendaki bukit dan lewati lembah -lebay- dan cucuran keringat, terciptalahhh foto session ini..^_^

2. Bahan Tile Hijau dan Kain Salur Hijau.

Beginilah penampakannya :

Kalo kebaya ini tercipta akibat dijahit di “Rumah Kebaya Monica” yang terletak di Jalan pemuda daerah Renon juga. Klo yang ini lumayan menguras kantong, dengan model simpel begini harga upahnya aja 350 ribu + harga brokat 125 ribu + harga kain 40 ribu. So, totalnya 515 ribu.

Woww, kalo beli cendol udah dapet berapa gelas yak? huehehehe… Tapi tak apa sesekalinya punya kebaya yang dibikin di tempat yg oke. Emang terbukti walo harga bahannya murah tapi bisa disulap menjadi kebaya yang lucu dan indah (menurut aku sih, gak tau klo menurut orang lain)… 😀

Photo session ini diambil dimuseum mandala yang deket Renon. Meskipun tadinya takut gak masuk sama background rumput yang hijau, ternyata bisa juga dipadupadankan. Two thumbs up 4 our fotographer.. 😉

update lagi ahh…

hmm, lumayan lama jg yah aku gak update blog ini. Hampir sktr 3 bln kyknya, hehehe…
Sebenernya bnyk bgt hal2 yang mau aku bagi, cuma berhubung akses internet agak2 susah jadinya kadang membuat aku malas utk menulis.

Well, aku skrg berada di pulau bangka ditempat kelahiranku. Disini aku berkumpul dengan ibu dan kakakku, utk sementara sebelum bekerja lg aku memutuskan utk istirahat dlu dipulau yg indah ini.

Yah setelah finishing contract diperusahaan vendor telco tempat aku bekerja terakhir kemarin, aku memang belum mendapatkan kerjaan lagi. Tapi itu aku anggap ‘bonus’ dari Tuhan yg memberikan waktu santai setelah sekian thn aku bekerja (gaya yah, kyk udh puluhan thn aja, wkekeke). So pastinya dgn adanya wkt santai begini aku dgn leluasa bisa melanglang buana sekalian menyalurkan hobi jalan2 dan wisata kuliner (bucettt, semakin gembul aja nih badan :-D).

Untuk cerita jalan2nya insyaAllah diupload besok2, ini hanya untuk mengaktifkan dan meningkatkan kembali ‘kerajinan’ utk menulis coz penyakit malas update kadang2 datang melanda 🙂

I’ll be back… 😉

Melancong Ke Museum Antonio Blanco, Ubud, Bali

Well, berhubung tahun baru gak berlibur kemana-mana aku dan teman-teman MTPC (Mitrais Photography Community) berencana melancong ubud yang ditempuh sekitar 1,5 jam dari denpasar. Untungnya dari semula mereka memang merencanakan akan hunting di ubud, so daripada bengong di kos mending aku ikutan mereka (tapi niatnya gak jadi model loh, cuma mau ikut jalan-jalan aja kalo pun di lokasi terjadi perubahan penokohan alias jadi model dadakan itu juga diluar skenario –nyari alasan,huehehe-).

Hari itu, dengan para personil MTPC (Ferizal, Rony, dan Taufan) dan dengan cuaca yang agak sedikit mendung antara gerimis dan tidak, kami akhirnya membulatkan tekad untuk tetap meluruskan niat yakni melancong ke ubud.. *halah..kyk apaan aja yah* . Dengan perbekalan jas hujan dan kue crakers (gak nyambung yah), kami tetap berangkat. Di sekitar perjalanan terjadi perubahan cuaca yang signifikan kadang cerah kadang berawan kadang gerimis dan akhirnya menjadi hujan deras (gak berubah lg habis ini, hujan terus sepanjang perjalanan). Kostum kebesaran pas hujan pun segera di kenakan demi kenyamanan bersama (hehe, kan gak lucu ampe ubud basah kuyup).

Dengan melewati hujan badai, angin topan, banjir dimana-mana *lebay yah* akhirnya kami sampai, tapi belum sampai di tujuan melainkan di tempat makan karena perut sudah berteriak minta diisi. Kami makan siang di nasi bali kedewatan, dengan porsi yang lumayan pas dan bumbu yang agak pedas membuat kami merasa segar kembali setelah beberapa saat sebelumnya berjibaku dengan dinginnya guyuran air hujan. Isi dari nasi bali ini adalah nasi putih, ayam suwir bumbu pedas, sate ikan, sayur buncis ijo, dan sambel serta kacang tanah. InsyaAllah, nasi bali ini halal. Aminnn..*komat kamit doa*. Sayang gak sempet foto nasi balinya karena udah keburu di lahap.. 😀

Selesai makan, kami berencana menuju tempat tujuan yaitu bukit campeuhan. Tapi setelah berembuk dan mengamati cuaca yang tak kunjung cerah akhirnya terjadi perubahan lokasi, kami memutuskan melancong ke museum Antonio Blanco saja. Sesampainya disana untuk masuk ke museum, kami harus membeli tiket masuk terlebih dahulu. Harga tiket masuk 30 rb untuk wisatawan domestic dan 50 rb untuk wisatawan asing.

Museum Antonio Blanco mempunyai arsitektur bangunan yang indah, dengan desain eropa yang unik membentuk suatu ruangan yang mengagumkan. Ditambah dengan cahaya lampu dan lukisan yang khas membuat ruangan berlantai 2 ini semakin cantik. Banyak sekali spot yang bisa diambil untuk berfoto ria disini. Di tangga yang elegan, di sofa yang anggun, dan di sekitar tiang besar yang kokoh (kyk indiaan yah kalo ditiang, tapi asli euy keren banget). Tapi sayangnya di dalam museum tidak boleh mengambil foto dalam bentuk apapun. Kami mencoba mencari celah agar bisa mengambil foto tetapi dengan begitu banyaknya kamera CCTV dimana-mana mengurungkan niat kami untuk mengambil foto.

Akhirnya setelah menelusuri bangunan, kami tiba di suatu ruangan. Ruangan itu disebut studio, karena di tempat itulah proses pembuatan lukisan berlangsung. Di ruangan tersebut terdapat keluarga dari Antonio Blanco sang maestro lukisan. Masih ada istrinya, anaknya dan cucu-cucunya yang cantik. Nah, di studio ini ternyata diperbolehkan untuk mengambil gambar. Tentunya hal ini gak akan dilewatkan oleh para suhu, terutama mengabadikan berfoto ria dengan para cucu yang bening-bening..huehehe..

*Foto dengan para cucu Antonio Blanco.

*Tuh kan, jadi model lagi..*gak sengaja loh* 😛

Hehehe, lumayan lah walaupun cuaca gak mendukung minimal kami mengetahui salah satu tempat wisata yang ada di ubud. Tapi yang paling penting sih, keluar dari sarang kos tercinta karena bosen juga ngudek-ngudek di kosan mulu. Dan setelah itu, kami lanjutkan untuk wisata kuliner dengan melahap sejumlah duren di renon dan di akhiri makan malam di D’cost. Hmm, maknyooosss… 😉