Masih inget gak tentang postingan “Tiba-tiba kebaya”???

Nah, sekarang kebayanya udah jadi nih… dan sudah menjadi pendukung buat foto-foto narsiskuhhh…wkikiki….

This is it…..

1. Brokat Coklat dan Kain Salur bali Coklat.

Aku menjahit kebaya ini di salah satu penjahit di sekitar kosan aku pas waktu direnon (sewaktu didenpasar dahulu). Aku lupa nama penjahitnya, dia membuka workshopnya dirumahnya dan memang biasa menjahit untuk keperluan kebaya bali, dll. Upahnya lumayan murah, harga brokatnya 115 ribu + harga kain coklat 75 ribu + upah jahit 90 ribu + bustier 40 ribu. So, dengan modal 320 ribu aku sudah punya salah satu kebaya. Huehehehe… Modelnya aku plagiat dari salah satu majalah.

Nah, untuk testing jadilah kebaya ini digunakan pas photo session terakhir pas sewaktu akan menyelesaikan tugas pekerjaan di pulo dewata ini..(sedih meninggalkan pulo tercinta ini). Dan bertempat di bukit campuhan-ubud, maka dengan mendaki bukit dan lewati lembah -lebay- dan cucuran keringat, terciptalahhh foto session ini..^_^

2. Bahan Tile Hijau dan Kain Salur Hijau.

Beginilah penampakannya :

Kalo kebaya ini tercipta akibat dijahit di “Rumah Kebaya Monica” yang terletak di Jalan pemuda daerah Renon juga. Klo yang ini lumayan menguras kantong, dengan model simpel begini harga upahnya aja 350 ribu + harga brokat 125 ribu + harga kain 40 ribu. So, totalnya 515 ribu.

Woww, kalo beli cendol udah dapet berapa gelas yak? huehehehe… Tapi tak apa sesekalinya punya kebaya yang dibikin di tempat yg oke. Emang terbukti walo harga bahannya murah tapi bisa disulap menjadi kebaya yang lucu dan indah (menurut aku sih, gak tau klo menurut orang lain)… πŸ˜€

Photo session ini diambil dimuseum mandala yang deket Renon. Meskipun tadinya takut gak masuk sama background rumput yang hijau, ternyata bisa juga dipadupadankan. Two thumbs up 4 our fotographer.. πŸ˜‰